Visitor Mw Blog

Google Website Translator

Rabu, 23 November 2011

Tanpa terucap,Hanya merasakan.


Tertandai sebuah portal-portal kebisuan atau kode-kode yang kita utarakan dengan ungkapan yang hanya kita tau sendiri,kita dipertemukan.


Seperti dua arus yang sangat mengikat atau layaknya persaan yang berkesinambungan. Chemisty kita tidak sengaja dipertemukan


sedikit bicara bahwa mendung selalu kelabu dan hujan tak kunjung turun,gerombolan awan itu seperti risaumu yang merajuk masa lalu. Tertahan dengan dalam.


Mungkin lebih dari jutaan orang dibumi terpasung dalam diaroma hidupnya yang terukir secara kasar dalam tekstur-tekstur masalahnya. Begitu juga aku dan mereka. Selayaknya manusia


Memindahkan mendung atau mengubahnya menjadi terang. Menerangi siang atau terlarut dalam malam. Konon hidup menjadi seperti pilihan ketika jalanmu tak lagi luas bagai lautan. Selalu ada hambatan.


Rasanya kelu terus berucap bahwa kita adalah pribadi yang jauh dari harapan. Disaat kerutan dimatamu nampak jelas olehku dan beban kegiatan itu menarikmu,sini kemarilah tanganmu. Biarkan kelingking ini terkait dan bebanmu terbagi olehku. :)


Memindahkan mendung atau mengubahnya menjadi terang mungkin terdengar konyol buat kita. Menampilkan sisi aneh,senang maupun sakit. Setidaknya jika bukan aku yang datang,aku harap akan seorang menarikmu keluar. Ya,dari lingkaran bernama awan hitam.


Bukan bermaksud apa-apa,awan hitam bukan berarti akan menarikmu secara utuh. Tapi menarikmu untuk membantu kamu ketika aku tidak ada.


Memindahkan mendung atau mengubahnya menjadi terang seakan menjadi pilihanmu kembali berjalan.


Antara mendung,terang dan hujan yang menungguimu. Disisi lainnya aku tersenyum mengamati. Menanti kamu memilih jalan atau kita harus sama-sama menunggu?? Menunggu hingga hujan itu datang dan terlanjur membasahi jalanan yang menjadi pijakanmu kedepan. Menunggu tetap menunggu.


Berdiam diri hingga hujan menjadi basah dan dirimu lelah.


Aku akan selalu siap mendukung apapun yang kamu lakukan,disamping kamu.


Maafkan aku yang sering mengecewakmu,mengabaikanmu dan juga meremehkanmu sehingga emosi didalam diri kamu bergelonjak,layaknya sebuah petir ditengah hujan deras,


Kamu seperti bayi kecil yang baru lahir,begitu plos tanpa dosa.


Kelembutan,kasih sayang,perhatian dari kamu selalu aku terima dengan tangan terbuka. Tanpa terucap , hanya merasakan.


Dengan melihat kamu senyum, Aku bahagia.


Tidak ada kata untuk menunjukan seberapa bahagianya daku memilikimu.

Bersamamu untuk selamanya adalah hal yang mustahil,Tapi aku akan selalu berusaha untuk menggapainya


By : Candra Bayu PP , Menulis fiksi diatas kasur ( 05.03 )



0 komentar:

Posting Komentar