Visitor Mw Blog

Google Website Translator

Jumat, 18 November 2011

Etika Bisnis " Olah Rasa Keindahan langit "

Olah Rasa Keindahan Langit

Entah apa jadinya Bumi ini tanpa langit. Entah apa jadinya pula kehidupan di dalamnya, jika langit tidak diciptakan. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya dengan ciptaannya yang Maha Agung, sebuah ciptaan yang sangat indah. Langit diciptakan oleh Tuhan, sebagai selimut bagi Bumi dan isinya. Namun, langit hanyalah sebagaian kecil dari ciptaannya yang agung. Sesungguhnya, Tuhan tidaklah menciptakan sesuatu tanpa memiliki manfaat.

Tuhan telah menciptakan langit sedemikian rupa, hingga dapat melindungi makhluk-makhluknya. Dan menjadi penyeimbang untuk kehidupan didalamnya. Langit juga melukiskan keindahannya, sebagai gambaran kebesaran-Nya.

Andai langit dapat bicara mungkin dia akan menjerit-jerit dan akan mengumbar kemarahannya dengan lantang atas sikap kita. Sepertinya Tuhan juga sudah mulai bosan dengan tingkah kita yang merusak, untuk itu Tuhan mulai mengubah sikap langit yang ramah, menjadi payung maut bagi manusia dan makhluk lainnya. Langit bisa berubah menjadi sangat kejam, sangat brutal dan tidak manusiawi. Langit mampu menjadi media timbulnya angin tornado, mampu menjadi media penghantar debu gunung meletus, langit juga bisa untuk enggan menggantungkan awan sebagai pelindung manusia.

Sungguh ironis, langit sudah sebegitu marahnya pada kita, tapi kita jangankan untuk meminta maaf, untuk sadar pun masih jauh dari harapan. Jika diantara kita ada yang mengetahui lagu yang dinaynyikan penyanyi Ebit G. Ade, mungkin seperti itulah gambaran sikap Tuhan dan alam ciptaan-Nya jika kita lalai. Jangan biarkan langit kita menderita. Jaga lah bumi dan seiisinya, karena itulah tugas kita sebagai manusia menjaga, bukannya merusak.

Olah Batin Kontempelasi

Saya melakukan kontempelasi di kamar. Proses pertama-tama yang saya lakukan yaitu Mematikan lampu kamar kemudian saya mengambil posisi duduk yang nyaman untuk melakukan kontempelasi. Setelah itu saya mengatur nafas sehingga membuat saya menjadi relex. Pada saat itu saya mulai diamkan diri saya, memusatkan pikiran dan setelah itu saya mulai berpikir dan mulai melakukan perenungan(kontempelasi). Pada waktu kontempelasi, saya bertanya atau berbicara dengan diri saya, yang terutama pada hati kecilku yaitu Apakah saya bisa menjadi seperti pohon kelapa yang setiap bagian tubuhnya memilki banyak manfaat bagi orang lain? Pertanyaan ini sebagai dasar kontempelasi dan perenungan saya dan Semua pertanyaan itu aku tanya pada hati saya.

Pada saat kontempelasi saya menemukan semua jawaban yang aku pertanyakan yaitu bahwa Tuhan itu maha adil dan kuasa, Tuhan menciptakan manusia ( terutama saya) pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi kelebihan itulah yang saya gunakan atau manfaatkan untuk menolong dan membantu orang lain sehingga saya dapat lebih bermanfaat bagi orang lain seperti pohon kelapa.

Serta yang harus saya lakukan dalam hidup ini adalah mencari terus kelebihan yang ada pada diri saya dan menggunakan kelebihan itu membantu orang lain. Kontempelasi sangat bermanfaat bagi saya karena dengan kontempelasi saya menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada dalam otak saya dan dengan kotempelasi membangkitkan serta memotivasi saya dari keterpurukan selama ini.



0 komentar:

Posting Komentar