Visitor Mw Blog

Google Website Translator

Jumat, 18 November 2011

Etika Bisnis " Olah Rasa Keindahan Tubuh "

Olah rasa Keindahan Tubuh

Tubuh selalu hadir di dalam setiap aktivitas manusia. Tubuh berperan ganda sekaligus sebagai penghubung ke dunia luar, dan juga sebagai partisipasinya dalam pembentukan subyekifitas. Konon zaman dahulu jasad atau tubuh manusia wujudnya disusun berdasarkan unsur-unsur material bumi (air, tanah, udara, api). Unsur air dan tanah dalam tubuh terurai secara alami melalui proses ilmiah (rumus ilmu pengetahuan manusia) dan rumus alamiah (yang sudah berproses melalui rumus-rumus buatan Tuhan). Unsur tanah dan air yang sudah berproses akan berubah bentuk dan wujudnya sebagai bahan baku utama jasad yang terdiri dari empat unsur yakni ; daging, tulang, sungsum dan darah. Sedangkan unsur udara akan berproses menjadi kegiatan bernafas, lalu berubah menjadi molekul oksigen dalam darah dan sel-sel tubuh. Unsur api akan menjadi alat pembakaran dalam proses produksi jasad, tenaga, energi magnetis, dan semua energi yang terlibat dalam memproses atau mengolah unsur tanah dan air menjadi bahan baku jasad.

Jasad wadag menurut istilah barat sebagai body atau corpus, merupakan wadah atau bungkus unsur Tuhan dalam diri manusia. Unsur wadah tidak bersifat langgeng (baqa’), sebab unsur wadah terdiri dari bahan baku bumi, maka ia terkena rumus mengalami kerusakan sebagaimana rumus bumi.

Ada beberapa fungsi mendasar dari tubuh. Yang pertama adalah fungsi penduniaan. Tubuh membuat manusia berada di dunia. Dengan tubuhnya manusia menjadi bagian dari dunia. Fungsi kedua adalah fungsi epistemologis, yakni bahwa tubuh berfungsi untuk mengetahui, memahami, menganalisis, dan memeriksa dunia beserta obyek-obyeknya. Proses mengetahui ini terjadi, karena adanya indera di dalam tubuh. Pengetahuan konseptual juga dimungkinkan, karena terlebih dahulu telah ada pengetahuan yang diperoleh melalui indera. Tubuh memiliki fungsi pengetahuan ke dalam untuk memahami subyektivitas, dan keluar untuk memahami dunia.

Begitu pula dengan anggota tubuh kita yang lain sampai bagian yang kecil, semua ada fungsinya masing-masing, jadi apapun kondisi tubuh kita, kita harus senantiasa bersyukur atas apa yang terjadi pad tubuh kita, jangan menyalahkan apa yang terjadi tentang bagian tubuh kita. Oleh karena itu pandai-pandailah kita bersyukur karena apa yang kita terima sekarang (dengan anggota tubuh kita yang lengkap) belum tentu orang lain merasakannya

Olah Batin Kontempelasi

Saya melakukan kontempelasi di kamar. Proses pertama-tama yang saya lakukan yaitu Mematikan lampu kamar kemudian saya mengambil posisi duduk yang nyaman untuk melakukan kontempelasi. Setelah itu saya mengatur nafas sehingga membuat saya menjadi relex. Pada saat itu saya mulai diamkan diri saya, memusatkan pikiran dan setelah itu saya mulai berpikir dan mulai melakukan perenungan(kontempelasi). Pada waktu kontempelasi, saya bertanya atau berbicara dengan diri saya, yang terutama pada hati kecilku yaitu Apakah saya bisa menjadi seperti pohon kelapa yang setiap bagian tubuhnya memilki banyak manfaat bagi orang lain? Pertanyaan ini sebagai dasar kontempelasi dan perenungan saya dan Semua pertanyaan itu aku tanya pada hati saya.

Pada saat kontempelasi saya menemukan semua jawaban yang aku pertanyakan yaitu bahwa Tuhan itu maha adil dan kuasa, Tuhan menciptakan manusia ( terutama saya) pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi kelebihan itulah yang saya gunakan atau manfaatkan untuk menolong dan membantu orang lain sehingga saya dapat lebih bermanfaat bagi orang lain seperti pohon kelapa.

Serta yang harus saya lakukan dalam hidup ini adalah mencari terus kelebihan yang ada pada diri saya dan menggunakan kelebihan itu membantu orang lain. Kontempelasi sangat bermanfaat bagi saya karena dengan kontempelasi saya menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada dalam otak saya dan dengan kotempelasi membangkitkan serta memotivasi saya dari keterpurukan selama ini.



0 komentar:

Posting Komentar